Langit, bisakah engkau jelaskan padaku, kenapa seharian kamu nangis melulu?
Hari ini, 10 November 2021, langit Blora selatan sedari siang memang sudah bermuram, tidak berhenti menangis. Kebetulan sore itu saya tengah muter-muter sekitaran Kota Cepu. Sebenarnya saya sudah sejak dulu ingin mengambil foto gedung pegadaian ini secara keren, tapi belum kesampaian. Beberapa kali memotret hanya dari seberang jalan. Tulisan ini pun sempat tersimpan beberapa lama di draft, baru saya selesaikan.
Location : Gedung Pegadaian, Jl. Diponegoro Kecamatan Cepu.
Gedung ini dibangun pada tahun 1911, sesuai dengan yang tertera di bagian atap bangunan. Memiliki gaya arsitektur indisch, dengan tata ruang dan eksterior yang sangat indah. Memiliki ruang teras yang dilengkapi dengan ruang tunggu yang mengedepankan privasi nasabah. Hal ini dapat dimengerti karena Cepu merupakan kota bisnis, industri, dan perdagangan. Di mana kelompok orang kaya dari berbagai ras baik Eropa, Cina maupun lokal cukup banyak dan pada segmen ini menuntut pelayanan dan kenyamanan yang lebih.
Bangunan dengan struktur beton baja ini memiliki pintu & jendela besar, yang memungkinkan sirkulasi udara berjalan dengan baik. Pada bagian luar dilengkapi konsol antik, untuk tadah hujan dan sinar matahari berlebih, disamping menghalangi orang yang lewat dari siraman air hujan. Salah satu hal paling menarik dari bangunan ini adalah masih terdapatnya hiasan kemuncak bangunan, berupa penunjuk arah tiupan angin yang disebut windwijwe atau windvaan.
Hiasan ini dimungkinkan karena bentuk atap bangunan yang cukup terjal, yang kemiringannya lebih dari separuh rumah. Menurut kepercayaan pada masanya, selain berfungsi memperindah bangunan, hiasan seperti ini juga berfungsi untuk mengusir roh jahat. Nilai keaslian bangunan ini sebagai bangunan cagar budaya adalah tetap dipertahankannya karakter bangunan bergaya indisch pada bagian depan atap bangunan berbentuk runcing menjorok ke depan, yang lazim menunjukkan sebagai bangunan gudang yang menggunakan tadah angin berbentuk segitiga. Bangunan ini dapat dikatakan sebagai salah satu bangunan cagar budaya dari era kolonial terpenting di Kabupaten Blora, karena nilai keaslian, keindahan, dan keterawatannya.
Sumber : blorakab.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar