Ini cerita yang tercecer pas awal Januari yang lalu. Akhirnya keinginan saya untuk ke Borobudur terpenuhi juga setelah berkali-kali gagal. Kali ini bersama 4 cowok kece personel TIM 5 A Gempa saya akan berpetualang ke Magelang dan Jogja.
Di kota Yogya tempat yang wajib dikunjungi apalagi kalau bukan
Keraton dan Jalan Malioboro. Kota Yogya memang identik dengan dua obyek
wisata itu. Kalau mau agak keluar kota ada beberapa kawasan yang perlu
dikunjungi, yaitu ke utara Gunung Merapi (dengan bekas pondok Mbah
Maridjan yang legendaris), dan ke selatan ke Pantai Parangtritis. Tapi kali ini kita tidak akan mendaki gunung seperti biasanya :D
Jalan-jalan ke Yogya tidak lengkap ke Candi Borobudur. Borobudur
identik dengan paket wisata ke Yogyakarta, padahal secara administratif
candi ini terletak di propinsi Jawa Tengah, tepatnya d Kabupaten
Magelang. Namun jarak Yogya ke Boroubudur jauh lebih dekat daripada
jarak candi ini ke Semarang (ibukota Jawa Tengah), oleh karena itu
candi Borobudur seolah-olah “milik” Yogyakarta.
Setelah menempuh perjalanan jauh dan beristirahat sejenak di Yogya, sampailah kami ke
kompleks Candi Borobudur. Untuk masuk ke kawasan candi ini harga
karcisnya sukup mahal, yaitu Rp30.000/orang. Kita tidak diperbolehkan
membawa makanan berat seperti nasi bungkus karena khawatir mengotori
atau merusak candi. Kalau membawa minuman masih dibolehkan. Ada petugas
yanhg merazia tas pengunjung, jika ada makanan maka harus dititipkan di
tempat penitipan tas. Dari tempat parkir kendaraan kita harus berjalan
kaki cukup jauh (sekitar 1 km) ke areal candi, lumayan melelahkan juga
di tengah cuaca yang cerah tapi disertai hujan rintik-rintik :D Jadilah kami menyewa payung.
Nah, perjuangan berikutnya adalah menaiki anak tangga yang lumayan panjang itu.
Setelah berjalan mendaki anak tangga, sampailah kami ke bagian atas
candi Borobudur. Dari atas candi ini nampaklah lanskap alam Jawa Tengah
dengan gunung Merapi di kejauhan.
Di bawah ini foto snapshot beberapa bagian candi yang
termasuk keajaiban dunia itu. Melihat Candi Borubudur dari dekat
terdecak rasa kekaguman kepada nenek moyang bangsa kita dulu. Sungguh
pandai mereka membangun candi Borobudur dengan relief di dinding candi
yang begitu detil. Relief itu menggambarkan perjalanan Sang Budha.
Sungguh hebat sang arsitek candi yang bernama Gunadarma itu. Meskipun
pemeluk agama Budha bukan mayoritas di Indonesia, tetapi keberadaan
candi ini dilindungi dan dirawat dengan baik.
Tidak lengkap ke Borobudur tanpa mengunjungi satu candi lagi, yaitu
Candi Mendut. Sebenarnya Candi Mendut ini lebih dulu kita lewati sebelum
sampai ke Borobudur, namun memang sebaiknya Candi Mendut dikunjungi
dalam perjalanan pulang setelah dari Borobudur.
Sebenarnya belum puas mengelilingi kedua candi ini, tetapi karena
waktu yang terbatas kami bergegs meninggalkannya karena mengejar sunset di Pantai Parangteritis. Mudah-mudahan pada lain kesempatan bisa ke sana lagi.
Album Foto Selengkapnya di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar