Ini adalah lanjutan perjalanan saya dalam agenda Touring Magelang - Yogya bersama kawan-kawan TIM 5 A Gempa.
Setelah perjalanan dari Borobudur cukup terhambat karena motor mas Imut Mati Lampunya :D dan setelah dikerjai habis-habisan oleh mas Ada , muter Jogja 1000 kali :( akhirnya kami sampai di Pantai parang Tritis sekitar pukul 9 malam.
Kami langsung mencari resort yang banyak disediakan di situ . Kami menyewa 2 kamar dan karena saya sebagai satu-satunya kaum hawa, maka saya pun menguasai 1 kamar full sementara 4 orang kawan saya harus berdesakan dalam 1 kamar lainnya ahahaha :D
Cuuzz, mulai ceritanya tentang Paran Tritis.
Pantai Parangtritis adalah salah satu pantai yang mesti
dikunjungi, bukan cuma karena merupakan pantai yang paling populer di
Yogyakarta, tetapi juga memiliki keterkaitan erat dengan beragam objek
wisata lainnya, seperti Kraton Yogyakarta, Pantai Parangkusumo dan
kawasan Merapi. Pantai yang terletak 27 kilometer dari pusat kota
Yogyakarta ini juga merupakan bagian dari kekuasaan Ratu Kidul. #jarene
Menurut cerita yang pernah saya baca, penamaan Parangtritis memiliki kesejarahan tersendiri. Konon,
seseorang bernama Dipokusumo yang merupakan pelarian dari Kerajaan
Majapahit datang ke daerah ini beratus-ratus tahun lalu untuk melakukan
semedi. Ketika melihat tetesan-tetesan air yang mengalir dari celah
batu karang, ia pun menamai daerah ini menjadi parangtritis, dari kata parang (=batu) dan tumaritis (=tetesan air). Pantai yang terletak di daerah itu pun akhirnya dinamai serupa.
Pantai Parangtritis merupakan pantai yang penuh mitos,
diyakini merupakan perwujudan dari kesatuan trimurti yang terdiri dari
Gunung Merapi, Kraton Yogyakarta dan Parangtritis. Pantai ini juga
diyakini sebagai tempat bertemunya Panembahan Senopati dengan Sunan
Kalijaga sesaat setelah selesai menjalani pertapaan. Dalam pertemuan
itu, Senopati diingatkan agar tetap rendah hati sebagai penguasa
meskipun memiliki kesaktian.
Sejumlah pengalaman wisata bisa dirasakan di pantai ini.
Menikmati pemandangan alam tentu menjadi yang paling utama. Pesona alam
itu bisa diintip dari berbagai lokasi dan cara sehingga pemandangan
yang dilihat lebih bervariasi dan anda pun memiliki pengalaman yang
berbeda. Bila anda berdiri di tepian pantainya, pesona alam yang tampak
adalah pemandangan laut lepas yang maha luas dengan deburan ombak yang
keras serta tebing-tebing tinggi di sebelah timurnya.
Untuk menikmatinya, anda bisa sekedar berjalan dari arah timur
ke barat dan memandang ke arah selatan. Selain itu, anda juga bisa
menyewa jasa bendi yang akan mengantar anda melewati rute serupa tanpa
lelah. Ada pula tawaran menunggang kuda untuk menjelajahi pantai.
Biayanya, anda bisa membicarakan dengan para penyewa jasa. Tapi saya dan kawan-kawan lebih memeilih menyusuri pantai dengan jalan kaki. Maklum, di Cepu nggaka da pantai, jadi sekali ke pantai harus dinikmati :D
Usai menikmati pemandangan Parangtritis dari tepian pantai,
anda bisa menuju arah Gua Langse untuk merasakan pengalaman yang
berbeda. Di jalan tanah menuju Gua Langse, anda bisa melihat ke arah
barat dan menyaksikan keindahan lain Parangtritis. Gulungan ombak besar
yang menuju tepian pantai akan terlihat berwarna perak karena sinar
matahari, dan akan berwarna menyerupai emas bila sinar matahari mulai
memerah atau menjelang senja. Sayangnya saya dan kawan-kawn bermain di pantai justru ketika Sunrise haha
Oh ya, untuk mencapai Parangtritis, anda bisa memilih dua rute.
Pertama, rute Yogyakarta - Imogiri - Siluk - Parangtritis yang
menawarkan pemandangan sungai dan bukit karang. Kedua, melewati rute
Yogyakarta - Parangtritis yang bisa ditempuh dengan mdah karena jalan
yang relatif baik. Disarankan, anda tidak mengenakan baju berwarna hijau
untuk menghormati penduduk setempat yang percaya bahwa baju hijau bisa
membawa petaka.
Koleksi foto kami di Parang Tritis tidak terlalu banyak karena kamera sempat jatuh dan dibawa ombak :( Selengkapnya lihat di sini
Lovalia - Berbagai Sumber
Pulau Mandeh di Sumatera Barat gak kalah bagus lhoo, aku pernah kesana
BalasHapusWah asyik nih, langsung masuk list, kapan-kapan main ke sana :D
Hapus