Label: , , , ,

LEGENDA BLORA - SUMBER LUMPUR KESONGO

Pada suatu hari di belantara hutan Randublatung Ki Joko Linglung datang untuk melakukan pertapaan. Pada pertapaannya itu, Ki Joko Linglung menjelma menjadi seekor ular yang sangat besar. Pertapaan ini memakan waktu bertahun-tahun lamanya, sehingga tubuh ular penjelmaan Ki Joko Linglung tertutup oleh pepohonan dan tanaman merambat. Berdasarkan pesan sang guru, selama bertapa Ki Joko Linglung dilarang makan, kecuali ada sesuatu yang masuk kedalam mulutnya. Dalam pertapaannya, Ular “ Joko Linglung” membuka mulutnya, sehingga terlihat seperti mulut goa.
Suatu ketika, datanglah sepuluh anak pengembala mengembalakan sapinya di daerah tempat Ki Joko Linglung bertapa. Tiba-tiba terjadi hujan lebat sehingga kesepuluh pengembala itu mencari tempat berteduh. Secara tidak sengaja, salah satu dari sepuluh pengembala tersebut ada yang menemukan goa. Kemudian dia mengajak teman-temannya untuk berteduh di goa yang diketemukannya. Namun satu dari teman mereka tidak mau masuk ke dalam goa tersebut.

Pada saat berteduh kesembilan pengembala tersebut tidak menyadari kalau goa tempat mereka berteduh merupakan mulut dari ular penjelmaan Ki Joko Linglung yang sedang bertapa. Di dalam goa kesembilan anak tesebut memukul-mukulkan goloknya ke dinding goa. Dikarenakan terkejut dan kesakitan dengan adanya orang yang masuk ke dalam mulutnya, ular jelmaan Ki Joko Linglung pun menutup mulutnya. Dan kesembilan pengembala tadi pun tertelan ke dalam perut ular penjelmaan Ki Joko Linglung.

Satu teman mereka yang tidak masuk ke dalam mulut goa tersebut kaget melihat kejadian itu. Dan Ki Joko Linglung yang telah kekenyangan setelah memakan kesembilan anak pengembala tersebut mengeluarkan air liur dari mulutnya. Hal tersebut dikarenakan dia telah berpuasa bertahun-tahun lamanya. Air liur Ki Joko Linglung yang jatuh ke tanah (bumi) secara menakjubkan menjadi letupan-letupan sumber lumpur yang keluar dari perut bumi. Setelah merasa kenyang Ki Joko Linglung pun kembali melanjutkan proses pertapaannya dengan masuk ke perut bumi. Sumber lumpur yang keluar dari perut bumi itu, sampai saat ini terus keluar dengan lokasi yang berpindah-pindah.Pada saat tertentu terjadi letupan yang besar dan berlangsung seharian. Masyarakat sekitar menyakini lokasi lumpur yang berpindah-pindah itu merupakan tempat pertapaan Ki Joko Lingkung

Satu anak pengembala yang selamat itu pun pulang ke desanya. Dia kemudian menceritakan semua kejadian yang dialaminya bersama teman-temannya. Tempat semburan lumpur tersebut akhirnya dinamakan Kesongo atau Pesongo yang berasal dari kata apesnya cah songgo (sialnya anak sembilan). Dikarenakan cerita tentang kesaktian Ki Joko Linglung dan tempat pertapaannya tersebut berkembang di masyarakat luas, maka tempat ini pun sampai sekarang merupakan tempat yang banyak dikunjungi orang untuk melakukan ritual permohonan berkah kepada Ki Joko Linglung agar diberi kesuksesan dunia. Dalam setiap kegiatan ritual orang yang akan meminta berkah Ki Joko Linglung selalu membawa susu putih yang diyakini merupakan makanan kesukaan Ki Joko Linglung. Hal tersebut bertujuan agar keinginan peziarah dapat dikabulkan hajatnya oleh Ki Joko Linglung.
Lovalia - Berbagai Sumber

4 komentar:

  1. apakah ini ada kaitannya dengan bledug kuwu Al?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul dalam versi lain ada kaitannya dengan Bledhug Kuwu

      Hapus
  2. Di versi lain emang ada kaitanya dngan bledug kuwu bos

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul dalam versi lain ada kaitannya dengan Bledhug Kuwu

      Hapus

 
BOCAH BLORA MUSTIKA © 2012 | Designed by Canvas Art, in collaboration with Business Listings , Radio stations and Corporate Office Headquarters