Kita berangkat sekitar pukul 10 siang, karena kata Kakak tempatnya nggak terlalu jauh jika lewat jalur alternatif. Ow ow saya baru tau kalau dari Cepu ke Tuban bisa lewat jalur desa yang lebih dekat. Tapi jalannya jangan ditanya , ampunnn daaahhh. Jalan kampungku masih lebih parah ini.
Air terjun ini terletak di desa Mulyoagung, Kecamatan
Singgahan, Kabupaten Tuban, di sebelah timur Kompleks pemakaman "Mbah
Jabar". Sekitar kurang lebih 38 KM ke arah barat dari Kota Tuban.
Walaupun dari Cepu saya harus lewat jalan yang nggak cantik, tapi untuk sampai ke air terjun ini sangat mudah, karna letaknya berada di jalur alternatif, sehingga dengan menggunakan mobil pribadi pun bisa langsung sampai ke lokasi dengan mudah.
Air terjun ini memiliki ketinggian lebih dari 25 meter. Mata airnya sendiri berasal dari hutan Kerawak yang berada kurang lebih 3KM dari air terjun ini. Tetapi saya sarankan jika berkunjung pada saat musim hujan harus berhati-hati saat di bawah air terjun, karena volume air bisa saja tiba-tiba bertambah deras. Seperti ketika saya berkunjung ini guys. Karena saya berkunjung ketika musim hujan, terlebih cuaca saat itu lumayan mendung, so nggak terlalu rame.
Walaupun dari Cepu saya harus lewat jalan yang nggak cantik, tapi untuk sampai ke air terjun ini sangat mudah, karna letaknya berada di jalur alternatif, sehingga dengan menggunakan mobil pribadi pun bisa langsung sampai ke lokasi dengan mudah.
Air terjun ini memiliki ketinggian lebih dari 25 meter. Mata airnya sendiri berasal dari hutan Kerawak yang berada kurang lebih 3KM dari air terjun ini. Tetapi saya sarankan jika berkunjung pada saat musim hujan harus berhati-hati saat di bawah air terjun, karena volume air bisa saja tiba-tiba bertambah deras. Seperti ketika saya berkunjung ini guys. Karena saya berkunjung ketika musim hujan, terlebih cuaca saat itu lumayan mendung, so nggak terlalu rame.
Air terjun ini airnya berwarna kehijauan, jika dilihat dari atas sumpah cantik banget nggak beda jauh sama saya -_-. Dan air yang jatuh mengalir di antara bebatuan, membentuk beberapa pola yang keren banget. Bahkan saya menemukan pola yang berbentuk LOVE . SERIUS !!!
Jadi kepikiran nih buat ngarang cerita terbentuknya pola Love ini. Siapa tau bisa tenar ayak terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu atau Candi Roro Jonggrang wkwkwkwk.
Eh tetapi ternyata sebelum saya sempat mengarang cerita, memang sudah ada cerita mengenai tempat ini. Selain keindahan alamnya, air terjun ini juga menyimpan mitos yang
sampai sekarang masih dipercayai masyarakat sekitar. menurut mitos, ada
semacam gua dibalik air terjun ini yang konon terdapat roh seorang
wanita yang menanti kekasihnya sampai sekarang. Terkadang tampak juga
seorang putri yang cantik sedang membatik. Ada pula versi yang
bercerita tentang putri berparas rupawan sedang bermain air terjun
dengan ditemani putri-putri pengawalnya.
Banyak masyarakat yang masih mepercayai keberadaan Putri Nglirip ini. Dan keman sayaata beberapa teman saya kalau pacaran di tempat ini, bakal cepet putus. Nah lhooo, padahal waktu itu ada beberapa pasangan yang asyik menikmati keindahan air terjun ini. Untung saya datangnya sama kakak saya haha.
Banyak masyarakat yang masih mepercayai keberadaan Putri Nglirip ini. Dan keman sayaata beberapa teman saya kalau pacaran di tempat ini, bakal cepet putus. Nah lhooo, padahal waktu itu ada beberapa pasangan yang asyik menikmati keindahan air terjun ini. Untung saya datangnya sama kakak saya haha.
[] Lovalia
0 komentar:
Posting Komentar