Gambaran Umum
Wana Wisata Goa Terawang terletak di desa Kedungwung, kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, berada pada Km 35 sebelah Barat kota Blora atau 107 km dari kota Semarang. Goa Terawang merupakan obyek wisata gua alam yang terbentuk di dalam batu gamping pegunungan kapur berumur kira-kira 10 juta tahun yang lalu, dengan luas 13 ha, berada di dalam kawasan hutan RPH Kedungwungu, BKPH Kalonan KPH Blora.
Wisata Blora Goa Terawang Lokasinya berjarak 32 kilometer arah barat Kota Blora atau 107 kilometer dari Kota Semarang. Untuk mencapai Wisata Blora Goa Terawang sudah tersedia jalan desa yang mulus, dapat ditempuh dari Semarang-Purwodadi-Wirosari menuju ke Kunduran Kabupaten Blora. Tepat di pertigaan depan Puskesmas Kunduran, pengunjung bisa belok kiri melintasi jalan desa yang mulus sepanjang lebih kurang 8 kilometer. Kawasan Wisata Blora Goa Terawang berada persis di tepi jalan. Kalau dari Blora, pengunjung menuju ke arah pertigaan Pasar Ngawen, kemudian membelok ke kanan melintasi jalan menuju ke Japah, Padaan, Ngapus, hingga tiba di Todanan atau sekitar 10 kilometer.
Wisata Blora Goa Terawang ini sudah dikenal sejak zaman raja-raja Jawa untuk tempat bertapa guna memperoleh kekuatan mistis.Pada masa pemerintahan Belanda, Wisata Blora Goa Terawang ini banyak menyimpan sejarah karena sering digunakan untuk pertemuan Bupati Blora semasa RMA Cokronegoro dengan pejabat-pejabat Belanda. Konon, tiap akhir pertemuan selalu diadakan pesta dansa bagi pejabat yang hadir.
Namun, pada masa perang kemerdekaan, Wisata Blora Goa Terawang ini menjadi daerah pertahanan bagi para pejuang. Keunikan di Wisata Blora Goa Terawang ini, para pengunjung leluasa mengamati goa di siang hari.
Kawasan Wisata Blora Goa Terawang merupakan kompleks goa yang memiliki enam goa dalam satu kawasan, ini terbanyak di Jateng. Di dalam kawasan seluas 13 hektar itu terdapat satu goa induk, satu sendang, dan lima goa kecil lainnya. Goa ini merupakan satu-satunya goa yang di dalamnya terang di siang hari karena terkena sinar matahari. Di kompleks Wanawisata Goa Terawang terdapat kawasan arena bermain anak yang terletak 50 meter dari mulut Goa Terawang yang terasa sejuk karena dipayungi ratusan pohon jati besar.
Batas Administrasi
Bagian Utara berabatasan dengan desa Cokrowati, sebelah Barat berbatasan dengan desa Ketileng, sebelah Selatan berbatasan dengan desa Ketileng dan Kedungwungu, bagian Timur berbatasan dengan desa Kedungwungu. Batas alam dikelilingi oleh hutan lindung kayu jati. Wana Wisata ini berada pada ketinggian 172 m dpl, mempunyai suhu udara 21,8°C – 36,6°C dengan curah hujan 1.570 mm per tahun dan topografi datar bergelombang. Tiupan angin di kawasan ini berkekuatan sedang dan penyinaran matahari cukup terik, memiliki jenis tanah kapur yang stabil, serta memeliki daya serap yang baik dan tingkat erosi yang rendah. Lokasi obyek ini berada di lingkungan hutan jati serta disekitarnya terdapat goa-goa lain yang menunjang dengan lokasi yang berdekatan dengan Terawang antara lain Goa Kuncir, Goa Macan dan Goa Gombak. Dalam kawasan ini juga terdapat kawasan huan kayu jati yang telah ditetapkan sebagai hutan lindung serta terdapat kera yang kini jumlah populasinya semakin berkurang.
1. Goa Terawang
Disebut Goa Terawang karena umumnya di dalam goa keadaannya gelap, tetapi goa ini nampak menerawang sebab batuan di atas goa sedikit berlubang, sehingga sinar matahari dapat menerobos ke dalam goa dan batu-batuan yang berbentuk stalaktit dan stalakmit nampak jelas begitu indah dan unik sesuai dengan keasliannya yang berbentuk alam
Berkat lubang-lubang cahaya tadi, pengunjung tidak saja mendapat sirkulasi udara yang segar, tetapi bisa dengan saksama mengamati keunikan dan keragaman bentuk-bentuk stalaktit dan stalagmit yang terdapat di dalam goa.
Diyakini, stalaktit dan stalagmit yang ada di dalam goa itu masih tumbuh dan memberikan keragaman bentuk, seperti cumi-cumi raksasa atau jamur. Sementara stalaktit yang menjuntai ke bawah dari dinding atas berpadu menyambung dari langit-langit hingga lantai goa. Di salah satu sudut dinding goa, pengunjung juga bisa menemukan stalaktit mirip gigi "buta" (raksasa). Cahaya yang masuk ke dalam goa itu menciptakan bias sinar matahari yang memberi kesan tersendiri. Ada nuansa "pencerahan" pada berkas-berkas cahaya yang jatuh menimpa bagian-bagian tertentu dinding goa. Seperti ada yang mengatur saja, cahaya yang masuk itu hanya menerangi panorama tertentu, tetapi memperjelas detail tiap sudut goa. Jadi, bayangan bahwa goa itu angker menjadi sirna. Yang ada lukisan alam yang menakjubkan.Goa Terawang berada di bawah permukaan tanah dengan kedalaman 5-12 m. Panjang jalur terowongan goa terpanjang 180 m, terpendek 70 m lebar goa 3-5 m. Selain itu juga terdapat goa-goa kecil yang masih berada satu kawasan seperti Goa Kidang, Goa Gombak, Goa Bebek,Goa Macan, Goa Kuncir dan Goa Landak.
2. Panorama Alama Hutan Jati
Kawasan hutan lindung Goa Terawang yang luas seringkali dijadikan arena perkemahan oleh pengunjung yang memang bertujuan untuk bermalam. Pengunjung wisata harian juga bisa menikmati panorama dengan melalui jalur setapak dan mengikuti rambu-rambu yang telah disediakan.
3. Aktivitas wisata yang dapat dilakukan
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan adalah trecking di dalam Goa Terawang, berpiknik atau kegiatan penelitian flora dan fauna, dapat juga digunakan sebagai Spooning nooks, rekreasi hutan, menelusuri goa, fotografi, kemah dan menikmati panorama.
4. Sarana dan Prasarana
Sarana wisata yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan pengunjung adalah gerbang dan loket tiket masuk, MCK (4 bh), arena bermain anak-anak dengan kelengkapan bermain dua ayunan dan satu papan luncur, shelter (5 bh) dan lapangan parkir. Selain itu juga terdapat penggung hiburan yang berbentuk pendopo model joglo yang disediakan untuk menghibur pengunjung dengan jenis hiburan daerah ataupun pagelaran musik dangdut setiap hari raya. Kamar ganti juga disediakan untuk pementasan. Kondisi sarpra tersebut dalam keadan tidak terawat dan rusak berat.
5. Pasar dan Pemasaran
Sasaran pasar Wana Wisata Goa Terawang untuk sementara ini masih berskala lokal dengan komposisi geografis pengunjung yang mayoritas berasal dari daerah sekitar Kabupaten Blora, Rembang, Pati, Ngawi, Purwodadi dan sekitarnya. Pengunjung yang datang rata-rata adalah remaja. Pengembangan Produk wana wisata ini seperti diarahkan menjadi mass tourism.
[]Lovalia
0 komentar:
Posting Komentar