Kawasan Goa Sentono laksana Green Canyon ya :D |
Tentang objek wisata Goa Sentono ini kamu bisa membaca tulisan saya yang berjudul : Goa Sentono Green Canyon Punya Blora .
Nah sekarang saya akan mulai berkisah .... bacanya jangan sambil tidur ya....
Jaman dulu tersebutlah kisah ada suatu padepokan kecil yang bernama SENTONO, yang dipimpin oleh Blacak Ngilo. Blacak Ngilo adalah bekas prajurit Majapahit yang melarikan diri disaat terjadi perang saudara memperebutkan kekuasaan. Pada mulanya padepokan ini sangat termasyur , sehingga banyak orang berbondong-bondong ke Sentono untuk nyantrik dan berguru ke Blacak Ngilo. Dengan Arif dan bijaksana Blacak Ngilo mengajarkan berbagai macam ilmu, mulai dari cara bercocok tanam,budi pekerti, spiritual dan olah kanuragan. Daerah Sentono terletak di tepi aliran Bengawan solo, sehingga strategis untuk pertanian. Sehingga tak mengherankan jika Sentono dan sekitarnya mengalami perkembangan yang luar biasa hebat. Bahkan Blacak Ngilo oleh para pengikutnya di perlakukan bak seorang Raja.
Jaman dulu tersebutlah kisah ada suatu padepokan kecil yang bernama SENTONO, yang dipimpin oleh Blacak Ngilo. Blacak Ngilo adalah bekas prajurit Majapahit yang melarikan diri disaat terjadi perang saudara memperebutkan kekuasaan. Pada mulanya padepokan ini sangat termasyur , sehingga banyak orang berbondong-bondong ke Sentono untuk nyantrik dan berguru ke Blacak Ngilo. Dengan Arif dan bijaksana Blacak Ngilo mengajarkan berbagai macam ilmu, mulai dari cara bercocok tanam,budi pekerti, spiritual dan olah kanuragan. Daerah Sentono terletak di tepi aliran Bengawan solo, sehingga strategis untuk pertanian. Sehingga tak mengherankan jika Sentono dan sekitarnya mengalami perkembangan yang luar biasa hebat. Bahkan Blacak Ngilo oleh para pengikutnya di perlakukan bak seorang Raja.
Green Canyon Punya Blora Nih :D |
Tapi lama-kelamaan perangai BLACAK NGILO mulai berubah. Dia mulai sewenang-wenang terhadap para pengikutnya. Masyarakat di haruskan untuk menyetorkan separoh lebih dari hasil panennya. Tak hanya itu, dia juga memerintahkan kepada seluruh rakyatnya yang mempunyai anak perawan agar dipersembahkan untuk di jadikan selirnya. Rakyat mulai resah, apalagi setiap malam bulan Purnama harus disediakan darah segar manusia untuk di jadikan tumbal untuk menambah kesaktiannya.
Keresahan Masyarakat ini sampai terdengar oleh Sunan
Bonang. ( Wiihh Sunan Bonang jalan-jalan sampai Blora juga ). Kemudian Sunan Bonang mengutus salah seorang santrinya untuk
menemui Blacak Ngilo yang intinya mengingatkan Blacak Ngilo agar tidak
lagi sewenang-wenang terhadap rakyatnya, jangan menyembah berhala dan
mengikut ajaran Islam dengan lurus dan benar. Mendengar perkataan utusan
tadi, Blacak Ngilo murka, ditebasnya leher utusan Sunan Bonang sampai
putus. Tempat pemenggalan leher utusan sunan Bonang ini sampai sekarang
di abadikan menjadi sebuah desa bernama Pangulu, berasal dari kata
PENGGAL GULU (Penggal Leher, masuk wilayah Kec. Margomulyo,
Kab.Bojonegoro - Jatim).
AlamGoa Sentono |
Merasa di remehkan, Blacak Ngilo tidak terima, dia
mengirimkan surat tantangan kepada Sunan Bonang agar datang berhadapan
dengan dirinya untuk adu kesaktian. Sunan Bonang menyanggupinya, tapi
Sunan Bonang minta beberapa syarat, apabila Sunan Bonang kalah dalam
pertarungan, beliau rela menjadi pengikut Blacak Ngilo , dan sebaliknya
apabila Blacak Ngilo yang kalah , Blacak Ngilo harus meninggalkan
semua perbuatan-perbuatan buruknya dan harus masuk Islam. Kedua belah
pihak menyetujui perjanjian tersebut.
Pertarungan hebatpun di mulai. Karena sama-sama
saktinya, hari pertama, hari kedua bahkan sampai kari keenam belum
terlihat siapa yang kalah dan siapa yang menang ( Waduh apa mereka nggak butuh ibadah, mandi, makan dan istirahat ya hihihi ). Pada hari ketujuh Blacak Ngilo mulai kelelahan. Tapi karena kesombongannya dia tidak mau
mengakui kehebatan Sunan Bonang. Timbullah akal licik Blacak Ngilo
untuk melarikan diri dari gelanggang pertarungan. Dengan sisa-sisa
kesaktiannya, maka masuklah Blacak Ngilo kedalam perut bumi untuk
melarikan diri. Sunan Bonangpun tidak mau kalah, dikejarnya Blacak Ngilo
ke dalam perut bumi, akhirnya terjadi kejar-kejaran di dalam tanah.
Setiap kali Ki Sentono alias Blacak Ngilo muncul di permukaan tanah, di situ juga sunan
Bonang ada di belakangnya. Bahkan lari ke daerah Tuban (Jawa Timur) pun,
Sunan Bonang juga ikut muncul di Tuban.
Kereeennn |
Akhirnya Blacak Ngilo mengakui kekalahannya, dan
akhirnya pula Blacak Ngilo bersedia masuk Islam menjadi pengikut Sunan
Bonang untuk menyebarkan ajaran Islam di wilayah Menden. Lubang-lubang
dalam tanah bekas untuk kejar-kejaran antara Sunan Bonang dan Blacak
Ngilo meninggalkan bekas berupa Goa. Goa inilah kemudian di namakan GOA
SENTONO. Dan wilayah d sekitar goa di namakan Dusun Sentono, yang
secara administratif masuk wilayah Desa Mendenrejo Kec.Kradenan Kab.
Blora.
Demikian sejarah singkat Terjadinya Desa Menden dan Goa Sentono. Tapi dalam Masyarakat, banyak versi cerita yang beredar. Versi lain menyebutkan klo Desa MENDEN berasal dari Sunan Ngudung, Sunan Ngudung itu anak dari Sunan Gresik, cerita bermula saat Sunan Ngudung perang dengan Malin Kentiri, karena Sunan Ngudung kelelahan, kemudian SEMENDHE/SLENDEN di pohon cempolo yang dibawahnya ada batu rambut, Kemudian Lahir desa MENDEN.
Ada versi Lain tentang terjadinya Desa Pangulu, bahkan Desa Pangulu tidak ada hubungannya dengan Sentono. Konon desa Pangulu dulu bernama JIPANGULU.. Yang artinya JIPANG HULU (ATAS)... JIPANGULU berhubungan erat dengan cerita JIPANG PANOLAN. Kerajaan yg di pimpin ARYA PENANGSANG. Itulah versi cerita yang beredar di Masyarakat Menden dan sekitarnya.
Kondisi Situs Bukit Gamping Goa Sentono saat ini |
[]Lovalia : Berbagai Sumber
Note : karena penulis adalah pemuda yang terlahir di era modern jauh setelah kisah ini terjadi, maka mohon kiranya jika ada kesalahan/ kekurangan dalam penulisan ini pembaca bisa meluruskan dan mengoreksi secara bijak.
Asyik sekali bicara sejarah,,,
BalasHapusTentu ^_^
Hapusnambah wawasan. mkasih brow
BalasHapusalhamdulillah , semga bermanfaat ^_^
HapusGak ada yg versi bahasa inggris nya ta kak?
BalasHapussementara belum ada kak,^_^ kami membuat artikel bahasa indonesia saja dulu
Hapus