Goa Akbar. Terik mentari memapar Bumi Tuban, menemani
setiap warganya melanjutkan aktivitas. Di Pasar Baru Tuban, riuh rendah
percakapan antara penjual dan pembeli terus menggaung bagaikan orkestra
kehidupan yang dinamis. Dan di antara riuh rendah kesibukan itu, empat orang anak muda dengan tampang yang mulai kucel memasuki arena parkir Goa Akbar Tuban. Siapa? Ya iyalah siapa lagi kalau bukan saya, Sunti, Gresninda dan Alfian Kami bertekad minimal hari ini harus dapat mengunjungi tiga atau empat objek wisata di Tuban. udah jauh-jauh re -_-
Ini kedua kalinya saya berkunjung ke Goa Akbar. Ketika dulu saya berkunjung saya baru saja menyelesaikan ujian akhir di SMP. Hiks jadi kangen gank kesayangan saya : FIVE GIRL.
Indah kan ? |
Oke balik lagi... dan ditengah hiruk pikuk itu ada sebuah tempat yang menjanjikan
ketenangan, kedamaian, keheningan, atau apapunlah namanya. Tepat di
bawah tanah yang kami pijak, tak lebih dari 10 meter dalamnya, ada
sebuah goa yang dinding-dindingnya menyimpan rahasia masa lalu. Goa Akbar namanya, dialah saksi bisu segala kedigdayaan kota Seribu Goa tersebut.
Goa Akbar memiliki luas 1 hektar dan mengandung kisah religi yang sangat
tinggi. Diceritakan, dulu Sunan Bonang mengetahui goa ini atas ajakan
Sunan Kalijaga yang saat itu masih dikenal sebagai Brandal Lokajaya.Goa
Akbar dijadikan sebagai tempat tinggal Brandal Lokajaya setelah diusir
oleh ayahnya, Wilotikto, Bupati Tuban ke-9.
Ketika memasuki goa, Sunan Bonang terpesona dan seketika berucap "Allahu
Akbar". Sejak itulah goa yang terletak di tengah Kota Tuban itu disebut
Goa Akbar. Versi lain diceritakan, bahwa di sekitar goa banyak dijumpai
pohon Abar. Masyarakat setempat kemudian menyebutnya Ngabar. Kata
"Ngabar" berasal dari bahasa Jawa yang berarti latihan. Tapi ada juga yang mengatakan goa ini disebut Goa Akbar karena memang goa ini sangat luas sekali. Ah, entahlah mana yang benar yang jelas saya hanyalah wisatawan yang berkewajiban menikmati keindahan wisata itu hahah :D
Oke sip, dalam catatan kali ini saya akan menuliskan kembali sejarah yang saya baca di pintu masuk Goa Akbar ya. Agak-agak versi dikit lah yaaa...
Konon, goa ini pernah menjadi tempat latihan ilmu kanuragan prajurit
Ronggolawe, yang ketika itu berencana mengadakan pemberontakan ke
Kerajaan Majapahit. Pemberontakan itu disulut oleh ketidakpuasan
Ronggolawe atas pelantikan Nambi sebagai Maha Patih Majapahit. Karena
seringnya dijadikan tempat latihan, goa dan daerah sekitarnya dijuluki
Ngabar, yang kemudian menjadi nama dusun yaitu Dusun Ngabar, Desa Gedongombo, Kecamatan Semanding. Enak banget ya ngasih namanya.
Dahulu, goa yang diperkirakan berusis 20 juta tahun ini sempat dilupakan
dan menjadi tempat pembuangan sampah oleh masyarakat. Namun pada 1998,
Pemkab Tuban berinisiatif membersihkan goa ini dan mengelolanya dengan
baik.
Pagar Steinless |
Kini goa ini diisi berbagai fasilitas. Jauh dari perkiraan wisatawan
tentang goa yang gelap dan berbau kotoran kelelawar, kini di dalam goa
telah dibangun jalur dari paving block yang dibatasi oleh pagar steinless steel.
Selain pagar pembatas, di lintasan sepanjang 1,2 kilometer itu
tertempel larangan balik arah, agar pengunjung tidak sampai kebablasan
tanpa memperhitungkan keselamatan. Di sana juga terdapat sumber air yang
bernama Kedung Tirta Agung. Walaupun memang di beberapa sudut bau kotoran memang sangat menyegat sih -_-
Ruang dalam goa tampak kian menarik dengan dekorasi lampu hias. Sinar
lampu itu membantu menampilkan dimensi bebatuan yang
mengagumkan.Sepanjang lintasan ini terdapat setidaknya tiga ruang besar
semacam hall. Ruang besar ini kerap menjadi terminal pengunjung untuk bersantai sejenak.
Selain itu, di depan musholla terdapat ruang yang sangat luas yang
dikenal sebagai Paseban Para Wali, atau tempat para wali menyampaikan
fatwa dan ajaran agama. Paseban itu mirip ruang pertemuan. Stalaktit dan
stalagmit juga seakan menjadi hiasan ruangan. Itu ditambah dengan
adanya batu-batu besar yang terletak di bagian depan ruang, seakan
menjadi podium bagi pembicara. Beberapa tempat di Goa Akbar akhirnya dipercaya sebagai tempat berkumpul dan bermusyawarah para sunan.
Namun, di balik berbagai cerita-cerita yang merupakan percampuran
dari berbagai legenda dan kepercayaan itu, Goa Akbar tetap merupakan
tempat yang sangat penting. Di samping sebagai tempat wisata, goa ini
juga memiliki arti bagi ilmu pengetahuan, baik sejarah, arkeologi,
maupun ziarah agama. Jangan sampai goa ini bernasib sama dengan
tempat-tempat bersejarah lain yang penuh dengan grafiti modern, atau
coretan-coretan tangan.
[]Lovalia
[]Lovalia
0 komentar:
Posting Komentar